Kamis, 22 Desember 2016

Moana


MOANA, sekali lagi Walt Disney  berhasil menyuguhkan karya animasi teranyarnya di layar-layar raksasa bioskop seluruh dunia. Film animasi yang sudah gw nanti sejak Dwyne Jhonson yang merupakan salah satu pengisi suara difilm  ini memposting beberapa poster di account instagramnya beberapa waktu lalu. Resmi di luncurkan pada tgl 23 November 2016 dan baru masuk ke Indonesia pada Desember 2016 ini membuat gw rela mencuri sedikit waktu diantara padatnya jadwal jahit menjahit di minggu ini demi bisa melahap film kartun berdurasi 1jam 53 menit ini. 

Animasi begenre Fantasy Adventure ini juga sesekali diselipi adegan kocak mengundang gelak tawa. Walau diantara 90% penonton yang memenuhi kursi teater di Pondok Indah Mall ini gw adalah orang yang terbilang paling berisik terbahak-bahak, sisanya pada jaim atau mungkin mereka gak ngerti. Well, Keteguhan untuk mengikuti kata hati dan kegigihan Moana memperjuangkan apa yang diyakini baik untuknya merupakan satu pesan yang tersirat jelas dan gw tangkap di film yang sungguh memanjakan mata ini. 

Sementara dari segi lagu dan musikalitasnya menurut gw semua pas pada porsinya untuk memperkuat setiap pengadeganan. Mungkin tak ada track yang cukup nancep seperti lagu Let it go difilm animasi Frozen, tapi itu pasti karena pertimbangan kebutuhan film ini. So kesimpulannya cukup dateng ke bioskop, duduk manis dgn pop corndan lemon tea untuk menikmati kocak dan perkasanya Dwyne Jhonson dalam versi animasi. 

Eitsss, gw sarankan tonton ini di bioskop!!! Jangan nyari Link gratisan yang sudah pasti bajakan. Coba hargai kerja keras ratusan orang yang terlibat dalam project film ini. 

Sabtu, 17 Desember 2016

Cinta atau Bangga?



"CINTAILAH PRODUK-PRODUK INDONESIA"

Tagline diatas sudah barangtentu tidak asing di telinga bukan?! Slogan tersebut populer di indra pendengaran masyarakat kita sejak iklan yang di Bintangi Eyang Titik Poespa hilir mudik di layar kaca beberapa tahun lalu, bahkan masih sesekali tayang saat ini. 
Bahkan sejak saat itu Slogan ini pun digunakan pemerintah sebagai ajakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri. Walau pada kenyataannya sebagian besar dari mereka bangga menenteng International Produk kemana-mana, Ini bukan HOAX loh, karena gw pernah membaca buku karya seorang Personal Shooper dalam bukunya "Miss Jinjing" yang menulis bahwa beberapa clientnya adalah isteri-isteri pejabat yang "nitip" dibeliin produk international brand diluar negeri untuk mendongkrak penampilan mereka agar terlihat Wah. Miris? 

BUANGET!!!!

Dikasus lain, sebagai seorang yang bergelut dan mengais rejeki dengan mengkhayalkan, menciptakan, memperkenalkan dan kemudian memperdagangkan lokal produk dibawah label pakaian gw sendiri, gw kerap nelangsa jika menghadapi customer yg high brand user tapi kalau nawar lokal produk suka gak pake otak. Gak mikir bagaimana seseorang bekerja sangat keras untuk membuat selembar pakaian yang dijual dengan harga yang hanya seujung kuku harga International Brand yg mereka pakai. 
Piye perasaanmu kalau baju yang loe design, loe jahit sendiri, loe jual sendiri dengan harga 125.000 ditawar 50.000?!  Mau jawab Aku Rapopo? 
Men, tawar-menawar dalam perdagangan memang sudah sangat lumrah terjadi, tapi mbok yo kalau Tolol jangan kelewatan bgt tololnya. 
Pernah gak sih loe bayangkan untuk sebuah baju berapa banyak waktu dan energi yg dihabiskan oleh seorang pekerja kreatif seperti gw? Berapa banyak peluh yg keluar dan tumpah ruah dr pori-pori kulit manakala mencari bahan yg pas untuk design tersebut. Atau pernah loe pikirkan betapa mumetnya harus mecahin rumusan dr design dua dimensi menjadi pola baju yang kemudian harus duduk berjam-jam di depan mesin jahit untuk menyelesaikan selembar baju sampai pantat berasa panas dan punggung terasa perih semacam habis ngangkat berkarung-karung beras. Teman, ini bukan ngeluh atau curhat, sejujujurnya ini bentuk edukasi yg ingin gw sampaikan bahwa menjadi Cerdas itu perlu dan menghargai kerja keras orang itu sangat penting. 

Petinggi Negeri yang menggaung-gaungkan untuk MENCINTAI produk dalam negeri yang kemudian isteri dan keluarga besarnya BANGGA MENGGUNAKAN International Brand tidak lebih memilukan daripada seseorang yang bangga dan sombong menggunakan brand-brand luar negeri yang tersohor sejagat raya tapi KW alias bajakan!  

Gw pribadi bukan seseorang yg membenci International Brand, karena gw sendiripun adalah seorang user (punyalah gw satu dua high end product) tapi buat gw benda-benda itu hanya pelengkap, karena 80% fashion items yg gw kenakan adalah Lokal Produk hasil karya temen-teman gw yg juga pekerja kreatif macam gw. 

So, rasanya lebih bijak menggunakan lokal produk dari negeri sendiri tapi ORIGINAL dibanding petangtang petenteng dengan International Brand tapi PALSU. 

Atau tetaplah setia untuk menggunakan International Brand daripada ngenyek dengan nawar gak pake otak kalau beli Lokal produk. 

Terakhir, rasanya slogan Cintailah produk-produk dalam Negeri sudah waktunya di Ganti menjadi BANGGALAH MENGGUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI. 

Sama seperti anda cinta dan bangga menggunakan isteri atau suami anda. Sekian. 

Jumat, 11 November 2016

Seksinya si Hitam Gumuk Pasir Parangkusumo


Jogja Istimewa.
Rasanya SLOGAN terbaru ini memang layak disematkan pada kota yang selalu menjadi incaran (atau setidaknya masuk dalam LIST) calon Mahasiswa baru dari setiap penjuru Tanah Air untuk berkuliah di kota ini. Gw sendiri jatuh cinta pada Jogja sejak tahun 2010 ketika kali pertama menapaki kota ini kala kencan buta dengan pacar yang saat itu tinggal di Surabaya. Well, sebetulnya jauh sebelum itu, saat masih bocah piyik, Jogja kerap gw baca di buku Cakra yang diwajibkan oleh pihak sekolah (Inilah salah satu bisnis pemaksaan di dunia pendidikan kita) untuk dibeli siswa-nya. Jadi ketika menginjakkan kaki ke Kota Istimewa ini  untuk kali pertama setelah menempuh perjalan nyaris 20jam by Bus Eksekutif dr Lebak bulus - Jakarta, gw seolah bisa merasakan kembali ke masa kecil yang belum tahu nikmatnya Dosa. Hahahahahaa.

Oke, ini intronya kepanjangan.
Rasanya semua hal di kota ini memang istimewa. Sambutan hangat penduduknya, kulinernya yg murah meriah, dan lokasi wisatanya. Ngomong-ngomong soal destinasi wisata di Kota Gudeg, salah satu yang tereksotis menurut gw adalah keberadaan GUMUK PASIR PARANGKUSUMO yang lokasi keberadaannya bisa didapati dengan mudah di antara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Kalau ngomongin gurun pasir di Indonesia, sebagian besar orang mungkin berfikir bahwa itu cuma bisa di dapati di area Gunung Bromo Tengger di Probolinggo. Heiiiii main-main ke Jogja deh kawan! sehingga loe juga bisa menjadi salah satu saksi hidup betapa seksinya gurun pasir berwarna hitam ini. Kalau di daerah Timur Tengah warna pasir di gurun cenderung berwarna kuning keemasan maka Gumuk Pasir Parangkusumo berwarna hitam. Salah satu penyebab kenapa bisa berpasir hitam mungkin karena konon Proses terjadinya gurun pasir ini tidak lepas karena adanya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Kali Opak, Kali Progo dan Pantai Parangtritis. Gundukan pasir yang mengumpul merupakan material yang berasal dari abu vulkanik gunung yang terbawa oleh aliran Sungai Opak, Sungai Progo dan sungai-sungai lainnya hingga akhirnya sampai ke Pantai Parangtritis. Kemudian di sini material vulkanik tersebut terombang-ambing oleh ombak hingga akhirnya terkikis dan berubah menjadi debu-debu halus yang akhirnya sampai ke tepi pantai dan dengan mudah dapat diterbangkan oleh angin. Karena melalui proses yang secara terus-menerus selama ribuan tahun hingga terbentuk gundukan pasir yang terkumpul di daratan sepanjang pantai Parangtritis dan Pantai Depok.

Adegan: Lari dari kenyataan



Sorry kawan, ini hanya efek kamera sgn iso ketinggian jadi pasirnya berubah warna putih daaaaannn photonya tengah hari bolong

Cara menuju ke sana:
Yogyakarta - Jl. Parangtritis - pertigaan sebelum TPR ke kanan - pertigaan Pantai Depok ke kiri - kanan jalan parkiran gumuk pasir

Sabtu, 22 Oktober 2016

Wiro Sableng



Wiro Sableng, sebuah novel yang pernah sangat heits di jamannya dengan tokoh yang gak pernah lekang di makan jaman. Bahkan anak-anak sekarang yang melebeli dirinya dengan generasi Kekinian tetep saja mengenal sosok pemilik tato 212 di dadanya ini. Novel yang ditulis oleh mendiang ayah aktor kawakan Tanah Air Vino. G Bastian ini bahkan pernah menjadi bacaan wajib gw di jaman puber. Wiro Sableng boleh jadi salah satu tokoh rekaan yang melegenda di Indonesia, tidak saja buku-buku dengan pelbagai judulnya yang laris di pasaran, karakter ini pun pernah hilir mudik di layar televisi, layar perak bahkan feeling gw juga mengatakan bahwa film kolasal ini pun wara wiri di layar-layar tancap.

Nah, supaya tetap melegenda, si pendekar sableng yang di asuh dan dibesarkan oleh Guru silatnya: Sinto Gendeng kembali diangkat oleh teman-teman gw di MATTEBOXSTUDIO untuk #FESTIVALIKLANBUKALAPAK

Bang Wiro


Wiro Sableng by David
Sinto Gendeng by Fei
Raja Lemak by Ius
Wanita di goda by Nisfi
Director by Riza Toha
DOP by Akmal
Crew by Fikri
Make up by Mitha
Hair do by Dhika
Producer by Shita

Dannnnnnnnnnnnnnnnnnn
gw kebagian peran sebagai Sinto Gendeng aja kawan dalam video ini. Sah gw di tasbihkan jadi aktor figuran sejati. dimana-mana kebagian jadi figuran. Bahkan di arena percintaan pun gw tetep sebagai figuran!!!!!

Lebih mirip Mbah gayung daripada Sinto Gendeng

Pertama kalinya dalam hidup gw pake Konde dan di Sasak rambutnya.


But im happy to join this project. Sebagai orang yang cinta mati sama animation, bisa gabung di project yang ada sentuhan animasinya itu keceh luar biasa kawan. dan jujur aja mulai dari Pre Production, Production, sampai Post Production project kali ini cukup memakan energi. Gw rela Melek semalaman suntuk untuk bikin wardrobe Sinto Gendeng, walhasil pergi syuting dengan kondisi belom tidur, ditambah harus nelangsa kala di usir paksa dari kawasan Universitas Indonesia karena selain mahasiswa dan komunitas film mereka DILARANG KERAS melakukan pengambilan gambar dikawasan kampus sejuta umat itu. Dari Kawasan Depok team kami mengarah ke satu situ yang gw lupa namanya dan menemukan bahwa disana tak ada hutan selain danau yang cuma ada perahu bebek-bebekannya. Pilihan terakhir adalah mengarahkan teman-teman yang nyaris putus asa ini ke kawasan satu villa di daerah Cinere yang pernah gw jadikan sebagai lokasi photoshoot kali kedua ready to wear fashion brand gw dan kami pun harus mengelus dada manakala mendapati bahwa lokasi yang gw maksud telah berubah wujud menjadi perumahan mewah. Thanks God, tak ada pilihan lain selain melakukan pengambilan gambar di taman rumah DOP (Director Of Photography alias kameramen) tentu saja dengan derai air hujan yang mulai tumpah ruah dari langit disaat menjelang scene-scene terakhir. 

Jangan sedih, kemalangan tak sampai disitu saja teman, masuk ke tahap Post Prodoction yang gak kalah ribet dan membutuhkan ketenangan jiwa lahir dan bathin, Mattebox, kebanjiran project deadline. jadi bisa ditebak kalau ending dari semua ini adalah submit yang mendadak dangdut dengan tenggat waktu yang diberikan oleh buka lapak. 


So wish us very luck on this competition.

Jumat, 14 Oktober 2016

Geulis


Katanya, dari obrolan yg gw cerna dari beberapa pelaku mode di Indonesia, beberapa Fashion Designer kerap melakukan ritual-ritual khusus ketika akan menentukan sebuah tema yang akan diangkat pada presentasi koleksi teranyar mereka. Puasa, misalnya. Mungkin tujuannya supaya karya terbarunya bisa diterima dengan baik oleh khalayak luas yang berujung pada terkumpulnya pundi-pundi dalam bank account nya. 

Tapi, gw pribadi, sebagai orang yang gak sengaja bersinggungan dengan dunia mode yang kemudian memutuskan untuk nyemplung sekalian ke industri ini, malah gak pernah kepikiran untuk melakukan hal-hal seperti itu. Boro-boro mikirin ritual pendukung seperti itu, kebanyakan persiapan untuk mengeluarkan koleksi baru justru prosesnya lebih sering secara random. Gw bisa memulainya dengan membuat design lalu berburu material dan peritilan-peritilannya kemudian meramu konsep photoshoot untuk keperluan campaign dan tahap terakhir memutuskan tema apa yg sesuai dengan semua outfit yg ada untuk kemudian gw terjemahkan ke dalam bentuk tulisan semacam product knowledge-nya. Tapi proses itu semua gak melulu harus seperti itu. Terkadang proses diatas malah gw jungkir balikkan urutannya. 

Seperti koleksi perdana ready to wear gw yang presentasinya dilakukan 2015 lalu. Kata "Geulis" yang tiba-tiba terlintas dibenak gw kala photoshoot sedang berlangsung di tengah malam buta di satu spot populer tempat mangkalnya manusia-manusia urban Ibu Kota akhirnya gw tasbihkan menjadi tema untuk koleksi baju siap pakai gw ini.

               



   
Secara garis besar, koleksi ini adalah refleksi gw pada teman-teman Fashion Blogger dan Fashion Stylist yang cara berpakaiannya tidak pernah biasa-biasa saja, always edge, ra'umum. Lalu, kesukaan gw pada seni Grafiti dan Mural pun juga gw tambahkan disana untuk pattern materialnya. Sehingga mencapai satu kesimpulan untuk total looknya yakni CANTIK a.k.a Geulis dalam bahasa sunda. 







Video Campaign:


Video Fashion Show






Rabu, 05 Oktober 2016

Laguna Wediombo

Lensed by Fei

Wediombo Beach barangkali tak sepopuler Pantai Kuta ataupun pantai dengan bebatuan alam berukuran raksasa di Belitung, Tapi keeolakan paras pantai berpasir putih dan batu karang kokoh yang membingkainya tak kalah rupawan dibandingkan dengan pantai yang banyak tersebar di seantero Negeri ini. 

Nama Wediombo yang berarti "Pasir yang Luas" rasanya tak begitu tepat disandangkan pada pantai di teluk Gunung Kidul ini. Karena nyatanya ukuran pantai ini pun tak seluas namanya. But whatever, Pantai ini memang luar biasa cantik. Di sisi kanan di Bingkai oleh pegunungan batu yang menjorok ke arah laut, sementara disisi kiri terdapat laguna (kolam alami) yang terbentuk dari lava lutusan gunung api -/+ 40 juta tahun lalu, dan buat gw inilah daya tarik yang membuat gw harus menemukan tempat ini, walau harus menempuh perjalanan melelahkan dari pusat kota Jogja.



Dua jam perjalanan menggunakan motor dengan kombinasi track jalan berliku dan belokan tajam menjadi sensasi tersendiri untuk bisa sampai ketempat ini. Namun hamparan perkebunan masyaraakat yang menghiasi kiri kanan jalan ampuh mengobati rasa lelah yang sudah menggelayuti punggung dan pantat yang keram karena kelamaan duduk di jok motor.

So, Jogja itu bukan hanya sekedar Kraton, Gudeg dan Candi. Jadi kalau punya kesempatan untuk berkunjung ke Jogja, jangan ragu-ragu untuk melihat jogja dari sisi yang berbeda. Coba intip DISINI untuk tahu rute yang bisa loe lalui untuk bisa menginjakkan kaki ke pantai WediOmbo.


Nangkring dulu lah, kali aja ada jodoh yang lewat.



 Finally bisa berenang di Laguna yang dikelilingi oleh Lava berumur puluhan juta tahun

 Eeeehhh.....ada yang muncrat :p





So, for me Traveling is about the process to destination. Sepakat???

This is the Vlog





Rabu, 28 September 2016

Umbul Ponggok, Sah jadi anak kekinian

Klaten, kota kecil berjarak +/- 42,6 KM dari arah Jogja yang bisa di tempuh sekitar 1,5 jam menggunakan sepeda motor, atau dengan merogoh kocek 8000 perak bisa duduk-duduk manis dalam kereta api Paramex melalui Stasiun Tugu maupun Stasiun Lempuyungan. Well, what do you think about this city?

Bagi sebagian besar orang-orang di luar area Jogja, Solo, Semarang dan sekitarnya, Klaten mungkin cukup asing dan sudah bisa di pastikan tidak akan menjadi destinasi liburan bagi orang-orang yang demen jalan-jalan. But, its no longger anymore buddy. Berkat kekuatan Instagram, orang-orang berbondong-bondong mengunjungi kota ini. Apa pasal?

Tak lain dan tak bukan karena keberadaan Umbul Ponggok. Kolam mata air yang bening dengan batu-batu alam di dasarnya lengkap dengan ikan warna-warni yang seliweran sana-sini. Membuat Klaten serta merta populer sebagai salah satu tempat wisata yang kudu disamperin.

But how to visit that spot?
Easy, have take a look this Map!



And then please to use Google maps or Waze with this route.
From Jogja (Prambanan)  --> Jalan raya Yogyakarta-Solo --> Persimpangan depan RSUD Suradji Tirtonegoro lurus saja (lewat kota dan jalannya searah)  --> GOR Gelarsena Klaten --> kiri ke arah Jatinom/ Polanharjo sampai ketemu persimpangan dekat Markas Koramil yang ada di sebelah kiri jalan. Ikuti jalan and finally you arrive there. 


Sejujur-jujurnya rencana trip ke tempat ini nyaris gagal, tapi seorang teman yang sebelumnya menjadi lawan tandem gw mengerjakan sebuah event di Solo berbaik hati untuk menjemput gw tentu saja dengan penyiksaan tiada tara : BANGUN JAM 7 PAGI!!! dengan perjalanan 1,5 jam di bawah rinai hujan yang mulai tumpah satu-satu dari langit. Dengan perut keroncongan karena tak sempat terisi oleh setetes airpun membuat jaket yang membalut tubuh tidak cukup untuk menghangatkan tubuh yang mulai kedinginan. Beruntung disekitar Umbul Ponggok terdapat banyak warung makan yang sebetulnya masih pada tutup karena kami datang kepagian. So, gw saranin: jangan lupa isi full tank perutnya dan tegak T*******N untuk menghangatkan badan selama perjalanan mengingat air dalam kolam mata air ini cukup untuk membuat loe berasa berendem dalam air es.






Umbul Ponggok sebetulnya sudah berubah konsep dari hanya sekedar tempat mandi berjamaah melainkan bertarnsformasi menjadi spot photo yang bisa menasbihkan loe semua memiliki predikat sebagai anak gaul yang kekinian. Jadi, lupakan soal bikini dan kacamata renang. kebakan outfit sekeren mungkin, karena ditempat ini tidak diharamkan untuk nyemplung dengan pakaian lengkap. Lalu jangan terlalu risau jika tidak memilipi peralatan photo khusus underwater, mereka menyediakan banyak props buat photo dan gw cukup menjajal satu props saja setelah sebelumnya snorkling nyaris sejam. Gak nahan dinginnya bray. Jika berminat datang, saran gw gunakan provider photo yg disiapkan umbul ponggok di dalam area, you only need to pay IDR. 60K for one props and you can use it for 30 minutes. Kalau nda bawa gopro, jangan bersedih hati, add cost nya cuma IDR. 100K, tapi siapkan Flash disk atau pastikan gedget loe cukup memiliki space, karena provider tidak menyediakan layanan wifi yang memungkin loe meminta mereka mengirimkan photo-photo itu melalui surel.  Jadi kapan loe mau kesana?

Sabtu, 17 September 2016

InaInu VLOG


Gak ngikutin trend yang lagi happening di dunia per-social media-an itu kok rasanya kurang afdol yah, bukan ngerasa gak gaul gitu juga sih, cuma ngerasa kurang #KEKINIAN aja. Sepakat toh?!

Waktu awal-awal julukan blogger mewabah medio 2008-an, gw adalah orang yang paling sering mangkal di warnet deket kosan di bilangan Pondok Pinang. Mulai saat matahari masih sepenggalan dari atas permukaan tanah, hingga bulan nyaris lengser dari peraduannya. Pun begitu ketika Instagram menjadi media paling heits untuk pamer photo merajai dunia maya, gw pun terlibat aktif didalamnya sehingga dunia perblogingan mulai terabaikan. Yap, tahun 2015 adalah puncak dimana Blog gw mati suri. Hanya ada beberapa postingan disepanjang tahun itu. Alasannya klasik, GAK ADA WAKTU. Gak ada waktu buat nulis postingan, but i have 24 hours to uploaded much photos on my instagram. Terlebih saat itu adalah saat dimana trend #OOTD (Outfit Of The Day) sedang pecah dan semua orang memproklamirkan diri sebagai fashion blogger walau kenyataannya lebih banyak posting di Instagram bukan di Blog yang mereka punya. As long as you know, they do not even have a blog account!

Well, after the fashion blogger on instagram phenomenon subsided, VLOG became a byword in cyberspace. Everyone trying to record their activity and showed to the public. Although the content of the videos made not so important, but it is fun to do. So, agar supaya gw tetap dalam konteks anak kekinian, maka gw pun merelakan diri gw menjadi figuran di Vlog Channel berikut ini. Lemme to show you.




Rabu, 14 September 2016

Bromo Dan Hal Romantis-nya


Menyambangi Bromo itu ibarat masuk kedalam sebuah lukisan panorama, hasil goresan tangan Tuhan pemilik semesta alam. Walaupun sudah beberapa kali menyambangi tempat Suku Tengger ini bermukim tak habis rasanya decak kagum yang terus terlontar dari mulai memijakkan kaki, hingga angkat kaki dari sana. Tak akan cukup kata-kata untuk menggambarkannya.

Well, kalau  sebelumnya gw mengunjungi Bromo melalui Jalur Surabaya - Probolinggo yang menempuh perjalan plus minus 5 jam dengan menggunkan mini Elf, kali ini untuk sebuah pekerjan dengan meeting point dengan team yang berdomisili di kota Apple sehingga mengharuskan rombongan kecil gw bergerak dari Surabaya menuju Malang, berisitirahat sehari di Kota asalnya Andhika Pratama lalu melanjutkan perjalan ke Bromo keesokan harinya dengan menumpangi mobil Jeep dari jalur Tumpang. Ada sedikit kekecewaan sebetulnya yang terbersit di lubuk sanubari gw kala harus melewati jalur ini, walau tidak memakan waktu sebanyak yang harus kita lalui ketika melewati jalur probolinggo, tapi gw harus merelakan untuk tidak bisa menikmati hawa dan pemandangan pedesaan dilereng-lereng gunung dengan pohon pinus yang menjulang tinggi dan tersebar di berbagai area yang menyatu dengan rumah warga, perkebunan kubis, dan tetanaman sayur mayur lainnya. tapi yah sudahlah, melewati jalur ini pun sesungguhnya menyenangkan karena gw bisa merasakan adrenalin yang memuncak di ubun-ubun manakala Jeep kami berjalan pelan melewati jalan aspal setapak di puncak gunung dengan jurang di kiri kanan jalan yang dibingkai oleh Bunga Baby breath yang aduai cantiknya. Memutih sepanjang jalan. 

Melewati jalur Tumpang hampir memotong sebagian jalur panjang yang gw lalui ketika melewati jalur probolinggo, sehingga mobil Jeep yang membawa rombongan kami bisa langsung tembus memasuki area Savana Teletubies yang ciamik itu. Sayang Romantisme Bromo harus berakhir tepat saat Sang Raja Siang tergelincir keperaduannya dengan semburat Jingga yang memayungi langit.

Negeri diatas awan.

Ga tahan gak pose liat spot bagus.

oversize tee nya kek daster mamak-mamak.

Hal wajib yang kudu dilakuin, pose ama kuda.

Jalan nunduk, kali ada jodoh yang kececer.

Abang lelah dek!

No need caption.

Ini gak lagi pipis berdiri loh, sungguh!


Outer by Cultura
Oversize Tie unbrand
Pants by XSML
Shoes by Gucci


Jumat, 09 September 2016

Kampung Warna - Warni


Kalau saja di dunia ini cuma ada dua warna yakni Hitam dan Putih, bisa gak loe bayangkan seperti apa membosankannya hidup loe? Tanpa persfektif apa-apa, Lempeng kaya tiang listrik. Perumpamaan itu mungkin pas dengan seseorang yang hobinya cuma pakai baju warna hitam dan putih.

Lalu bagaimana pula jika loe dapat kesempatan untuk hidup disatu tempat yang penuh warna semacam dunia dalam film kartun? 

Beberapa saat lalu ketika mengerjakan sebuah project di Malang,  list lokasi gue salah satunya berada di kawasan Jodipan, sebuah perkampungan yang dibelah oleh sungai Brantas. Perkampungan ini mendadak tenar saat telah berganti wajah dari perkampungan kumuh nan kotor menjadi sebuah destinasi wisata populer dan menjadi trading topic di berbagai account social media. Sebetulnya ini adalah project tugas akhir 8 mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) jurusan Komunikasi yang kemudian disponsori oleh sebuah brand cat yang pada akhirnya menyulap lokasi ini menjadi sebuah destinasi baru untuk background photo-photo seru. 

So, Lemme me know to all of you: KAMPUNG WARNA WARNI.







Pedora hat by Top Shop
Shirt & Pants unbrand
Shoes by Converse

#kampungwarnawarni
#kampungwarnawarnimalang
#kampungwarnawarnijodipan






Senin, 05 September 2016

Tukang Kentut


Hoodie Tops by Crazy No Play
RangRang pants by Crazy No Play
Shoes by Nike original


Pernah masuk angin? atau malah langganan masuk angin?? banyak orang beranggapan bahwa masuk angin penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena perubahan suhu yang mendadak, terlalu lama di ruang ber AC dan sederet penyebab-penyebab lain yang sebetulnya tidak ikut andil dalam hal ini.
Dari beberapa artikel yang gw baca, penyebab masuk angin sesungguhnya adalah karena pola tidur yang tidak teratur, pola makan yang tak disiplin, stress, terlalu lelah, sehingga terjadi penumpukan gas didalam lambung dan usus sehingga penderitanya merasa begah (Kembung). Nah, kalau sudah begini kejadiannya, KEROKAN menjadi obat ampuhnya. 

Ngomongin masuk angin, rasanya kurang afdol kalau gak ikut-ikutan ngebahas soal KENTUT yang jadi teman seiring seperjalanan. Buang angin atau yang dalam bahasa kerennya dikenal dengan nama Kentut ini adalah proses pembuangan Gas  (gas didalam usus merupakan pencampuran dari oksigen, nitrogen, karbondioksida, hidrogen dan metana) dalam Lambung dan usus.  Yang nyebelin kalau tiba-tiba ada orang yang kentut dengan sound yang menggelegar dengan aroma bau busuk menyegat. eh, tapi menurut gw pribadi kentut yang paling seksi itu adalah KENTUT DIAM-DIAM dengan aroma busuk ditengah keramaian sambil memasang ekspresi wajah tak berdosa. selain seksi ini adalah cara kentut yang paling JAHANAM.