Sabtu, 30 April 2016

#AADC2 Pecahhhhh Sob!




AADC2 membuat sejarah 14 tahun lalu berulang. Loket-loket bioskop sudah semacam antrian sembako, panjang mengular. Kata anak-anak sekarang tumpeh-tumpeh gan! 

Hari Ini kali ke dua gw nonton film ini, dan  puegel bediri ngantrinya. Bahkan film Hollywood pun gak sepecah ini ngantrinya. Well, Ada Apa Dengan Cinta terdahulu gw hanya puas nonton lewat VCD maklum saat itu gw masih tinggal dihutan yg boro2 nyari bioskop, ada yg jual VCD bajakannya aja udah bagus. Hahaha, dan di sekuel keduanya gw harus jadi bagian dr ratusan ribu orang yg nonton kali pertama. 

Here we go, 

Di kali pertama nonton #AADC2 gw gak pasang target apa2 buat nonton film ini, gw cuma dateng ke bioskop, bediri di antrian yg masih beberapa orang saja, bro datengnya kelewat rajin. Mall aja masih tutup gw udah dateng. So, begitu dpt tiketnya, duduk manis di deretan belakang, nyempil diantara ABG-ABG angkatan lama yg udah pada bawa anak.  Scene demi scene pun mengalir begitu saja, menikmati setiap adegan hingga puncak yg buat orang bertanya-tanya selama kurun waktu 14 tahun. Oke i got it. Keluar biskop, BAPER! dan ketika melewati loket karcis udah ngantri kek apaan tau. 

Selang dua hari berikutnya, kembali ke bioskop yg sama, dannnnnnnnn lemes liat antrian 4 deret ampe tumpeh keluar pintu bioskop, wedyan lah! Kalau dihari pertama ini bioskop cuma buka 1 theater untuk #AADC2, di hari ketiga pemutrannya film besutan duo Riri & Mira ini mendominasi 4 Theater sekaligus dari 6 theater yg ada, beberapa judul film sebelumnya yg masih sempet gw liat dilayar monitor terpampang nyatah jadwal penayangannya, kali ini harus rela terhempas cantik. Poster film Civil War kek cuma secarik kertas yg dipaksain nempel di area poster film Ada Apa Dengan Cinta 2. 

Well, di kali kedua ini, gw menonton secara lebih spesifik, adegan demi adegan. dan menurut gw ciamik! Semua line up utama aktor dan aktrisnya bertransformasi lebih kekinian, tapi gak kehilangan karakter kuat yg sudah terbentuk di film pendahulunya. Fashionnya yg up to date sekali, batik yg mereka pakai seperti bukan batik dgn styling yg warbiyasak ciamik, gak ada bulu mata berlapis-lapis, dan ketika mereka tampil nyaris tanpa make up itu keceh bgt. Seperti Ivan Gunawan bilang "Make up NO Make up". Oke, kalau penonton jeli dan ngaku fans film #AADC pasti bisa menyadari ada beberapa adegan Iconic di film pertama yg berulang di sekuel ini, tapi tentu saja dengan teknik pengambilan gambar yg berbeda. Seperti adegan di mobil genk Cinta & Memet, adegan genk cinta yg di film pertama nonton konser yg di film keduanya bertransformasi dgn adegan serupa tapi tak sama, lalu adegan Cinta dan Rangga yg di film pertama nonton konser di kafe yang kali ini berulang dgn scene yg sama tapi dgn tontonan yg berbeda (dan gw pribadi suka bgt dgn scene ini, one of my favorite! Really) ada juga adegan cinta binggung sama make upnya kembali berulang tapi kali ini dgn adegan yg lebih mature, lalu adegan Rangga di Airport, serta adegan Cinta kocar kacir di jalan menuju airport. Awsome! 

Ketika lagi nonton film ini, banyak bisik-bisik dr penonton disekitar yg menebak dengan percaya diri film ini akan klimaks di airport seperti di film pertama dimana semua penonton saat itu cukup tercengang dgn adegan ciuman bibir yg bikin mupeng, hayoooo lohhh ngaku!!!!

Tapi bener adegannya berakhir di airport? 
Hahahaa yg belum nonton gih buru-buru ngantri di bioskop! 

Nah, setelah dua kali nonton #AADC2 gw mulai intip2 hastag #AADC2 di instagram, baca komen-komen yg rata2 puas sampai basah akan film ini, beberapa diantaranya juga bilang kalau film ini kurang touching, terutama di scene pertemuan Rangga dan Ibunya setelah 25 tahun berpisah, bokkkkk kebiasaan loe nonton sinetron jgn loe bawa masuk di film ini! Padahal menurut gw, coba flashback ke sosok karakter Rangga yg dibangun di film pertamanya, kebayang gak kalau Rangga jadi menyek-menyek di adegan ini? Luluh lantaklah sudah karakternya yg dingin dan misterius, penggambaran adegan Rangga yg hanya memeluk Ibunya tanpa kata selain nangis it's more than enough! Jangan suka pada halu ah. 

Lalu ada juga komentar ttg kurang jelasnya hubungan Cinta dan Tunangannya, buokkkkkkkkk mau dibikin apa adegannya? Dramak-dramak banting-banting perabotan kantor cinta gitu? Atau mencak-mencak gak karuan? Lah yo opo yang akan terjadi sama endingnya kalau gitu. Haduhhhhhhh asli pada kebanyakan nonton sinetron deh, kurang-kurangin tshay!!! 

Dan, jgn tanya soal settingnya. Aslik Mba Mira & Riri juara dalam mengambil sudut Jogja dr sisi yg lain. Jogja tak terlihat hanya punya MALIOBORO dan CANDI. 

Tapi satu hal dr film ini, gw suka sekali sama scene-scene pesenan sponsor yg bejubel dan itu berupa adegan-adegan smooth yang sangat wajar dan gak "SOK DIPAKSA ADA" 

Jadi bersiap-siaplah wabah baru merajalela, dialog iconic Cinta "Jadi salah siapa? Salah temen-temen gue?" Akan hilang berganti dgn sepenggal dialog baru yg bahkan sebelum tayangpun sudah memenuhi semua social media. "Apa yang kamu lakukan ke saya itu JAHAT!" 


That's All. 
SELAMAT MENONTON WAHAI PARA PENCINTA. 

Ada Apa Dengan Cinta?

Cinta dan Rangga is back!!!
Kali ini dengan alur cerita yang lebih mature dan membuat orang menebak-nebak endingnya akan seperti apa. Dibuat ngantung lagi atau happy ending? Who knows. Nyaris gak ada yg bisa nebak bagaimana akhir kisah dua sejoli yg bikin muda mudi se-Indonesia Raya meleleh sejak 14 tahun lalu di film pertamanya. Mira Lesmana dan Riri Reza memang piawai menyembunyikan kisah akhir Rangga dan Cinta, hampir disemua wawancaranya mereka berdua beserta cast lebih memilih membahas set film yg kali ini mengambil lokasi di Yogyakarta, New York dan sebagian kecil di Jakarta. Ya, ini memang semacam trik agar supaya penonton kembali mengular di loket-loket bioskop. 

#AADC sejak kemunculannya di 2002 silam memang selalu menjadi barometer di dunia perfilm-an Tanah Air. Pun terjadi lagi di sekuel ke dua ini. Rasanya inilah film Indonesia pertama yang melakukan premiernya tidak di Jakarta, tetapi nun jauh di kota gudeg Jogja yg memang hampir 80% pengambilan gambarnya di lakukan disana. 

Sebagai orang yg menjadikan Jogja sebagai destinasi favorite untuk liburan, rasanya gue akan kembali menyambangi Jogja dalam waktu dekat. Bagaimana tidak, walau sebagian besar dari tempat yang di blow up di film ini pernah gw datengin, ternyata masih ada beberapa diantaranya yg sama sekali gw gak pernah tau. Ini gak bisa, gak afdol bilang cinta gw sama Jogja kalau gw gak dateng ke tempat-tempat itu. Mira dan Riri berhasil bgt menyuguhkan Jogja dari perspektif yang berbeda. 

Dulu, dulu sekali, per-film-an Indonesia memiliki Ratna dan Galih, dan dekade ini kita masih memiliki Rangga dan Cinta. Dua film yang menjadi sangat Iconic dan melekat hingga jauh melampaui generasi-generasi setelah di release kali pertama 14tahun lalu. Dan kita boleh berbangga kita memiliki film percintaan yg melegenda seperti Romeo dan Juliet. 

Loe semua sudah jadi bagian dari antrian panjang depan loket bioskop? 

Gue udaaaaaaaaaaaaaahhhhhh.

Minggu, 10 April 2016

Seutas Doa

34 tahun, yah hari ini tepat 34 tahun lalu saya dilahirkan oleh seorang Ibu yang luar biasa. Artinya saya sudah melewati 12.319 episode hidup yg penuh warna, penuh cerita.

Hari ini usia Bertambah sekaligus berkurang, Doa ku pada Mu Ya Allah Sang penguasa hidup, panjangkan usiaku berikan kesehatan agar aku bisa terus memperbaiki diri menjadi Manusia yg berkah lahir bathin, diberi kesempatan mengurangi dosa yang bak pasir di tepi pantai. Berkahi usiaku agar bisa menjadi orang yg berguna bagi orang-orang di sekelilingku agar setidaknya bisa menebus semua rasa kecewa yg pernah kulakukan pada orang-orang disekitarku. Selalu beri kesehatan agar niat baikku bisa terlaksa. 

Pamungkas, beri kesehatan pada orang tuaku, pada Ibu yg melahirkanku dengan bertaruh nyawa, pada Bapakku yg setiap saat bekerja keras untuk menghidupi kami sekeluarga. Sayangi mereka seperti mereka menyayangi aku. Dan jadikan aku anak yang berbakti. 

AMIN