Rabu, 28 September 2016

Umbul Ponggok, Sah jadi anak kekinian

Klaten, kota kecil berjarak +/- 42,6 KM dari arah Jogja yang bisa di tempuh sekitar 1,5 jam menggunakan sepeda motor, atau dengan merogoh kocek 8000 perak bisa duduk-duduk manis dalam kereta api Paramex melalui Stasiun Tugu maupun Stasiun Lempuyungan. Well, what do you think about this city?

Bagi sebagian besar orang-orang di luar area Jogja, Solo, Semarang dan sekitarnya, Klaten mungkin cukup asing dan sudah bisa di pastikan tidak akan menjadi destinasi liburan bagi orang-orang yang demen jalan-jalan. But, its no longger anymore buddy. Berkat kekuatan Instagram, orang-orang berbondong-bondong mengunjungi kota ini. Apa pasal?

Tak lain dan tak bukan karena keberadaan Umbul Ponggok. Kolam mata air yang bening dengan batu-batu alam di dasarnya lengkap dengan ikan warna-warni yang seliweran sana-sini. Membuat Klaten serta merta populer sebagai salah satu tempat wisata yang kudu disamperin.

But how to visit that spot?
Easy, have take a look this Map!



And then please to use Google maps or Waze with this route.
From Jogja (Prambanan)  --> Jalan raya Yogyakarta-Solo --> Persimpangan depan RSUD Suradji Tirtonegoro lurus saja (lewat kota dan jalannya searah)  --> GOR Gelarsena Klaten --> kiri ke arah Jatinom/ Polanharjo sampai ketemu persimpangan dekat Markas Koramil yang ada di sebelah kiri jalan. Ikuti jalan and finally you arrive there. 


Sejujur-jujurnya rencana trip ke tempat ini nyaris gagal, tapi seorang teman yang sebelumnya menjadi lawan tandem gw mengerjakan sebuah event di Solo berbaik hati untuk menjemput gw tentu saja dengan penyiksaan tiada tara : BANGUN JAM 7 PAGI!!! dengan perjalanan 1,5 jam di bawah rinai hujan yang mulai tumpah satu-satu dari langit. Dengan perut keroncongan karena tak sempat terisi oleh setetes airpun membuat jaket yang membalut tubuh tidak cukup untuk menghangatkan tubuh yang mulai kedinginan. Beruntung disekitar Umbul Ponggok terdapat banyak warung makan yang sebetulnya masih pada tutup karena kami datang kepagian. So, gw saranin: jangan lupa isi full tank perutnya dan tegak T*******N untuk menghangatkan badan selama perjalanan mengingat air dalam kolam mata air ini cukup untuk membuat loe berasa berendem dalam air es.






Umbul Ponggok sebetulnya sudah berubah konsep dari hanya sekedar tempat mandi berjamaah melainkan bertarnsformasi menjadi spot photo yang bisa menasbihkan loe semua memiliki predikat sebagai anak gaul yang kekinian. Jadi, lupakan soal bikini dan kacamata renang. kebakan outfit sekeren mungkin, karena ditempat ini tidak diharamkan untuk nyemplung dengan pakaian lengkap. Lalu jangan terlalu risau jika tidak memilipi peralatan photo khusus underwater, mereka menyediakan banyak props buat photo dan gw cukup menjajal satu props saja setelah sebelumnya snorkling nyaris sejam. Gak nahan dinginnya bray. Jika berminat datang, saran gw gunakan provider photo yg disiapkan umbul ponggok di dalam area, you only need to pay IDR. 60K for one props and you can use it for 30 minutes. Kalau nda bawa gopro, jangan bersedih hati, add cost nya cuma IDR. 100K, tapi siapkan Flash disk atau pastikan gedget loe cukup memiliki space, karena provider tidak menyediakan layanan wifi yang memungkin loe meminta mereka mengirimkan photo-photo itu melalui surel.  Jadi kapan loe mau kesana?

Sabtu, 17 September 2016

InaInu VLOG


Gak ngikutin trend yang lagi happening di dunia per-social media-an itu kok rasanya kurang afdol yah, bukan ngerasa gak gaul gitu juga sih, cuma ngerasa kurang #KEKINIAN aja. Sepakat toh?!

Waktu awal-awal julukan blogger mewabah medio 2008-an, gw adalah orang yang paling sering mangkal di warnet deket kosan di bilangan Pondok Pinang. Mulai saat matahari masih sepenggalan dari atas permukaan tanah, hingga bulan nyaris lengser dari peraduannya. Pun begitu ketika Instagram menjadi media paling heits untuk pamer photo merajai dunia maya, gw pun terlibat aktif didalamnya sehingga dunia perblogingan mulai terabaikan. Yap, tahun 2015 adalah puncak dimana Blog gw mati suri. Hanya ada beberapa postingan disepanjang tahun itu. Alasannya klasik, GAK ADA WAKTU. Gak ada waktu buat nulis postingan, but i have 24 hours to uploaded much photos on my instagram. Terlebih saat itu adalah saat dimana trend #OOTD (Outfit Of The Day) sedang pecah dan semua orang memproklamirkan diri sebagai fashion blogger walau kenyataannya lebih banyak posting di Instagram bukan di Blog yang mereka punya. As long as you know, they do not even have a blog account!

Well, after the fashion blogger on instagram phenomenon subsided, VLOG became a byword in cyberspace. Everyone trying to record their activity and showed to the public. Although the content of the videos made not so important, but it is fun to do. So, agar supaya gw tetap dalam konteks anak kekinian, maka gw pun merelakan diri gw menjadi figuran di Vlog Channel berikut ini. Lemme to show you.




Rabu, 14 September 2016

Bromo Dan Hal Romantis-nya


Menyambangi Bromo itu ibarat masuk kedalam sebuah lukisan panorama, hasil goresan tangan Tuhan pemilik semesta alam. Walaupun sudah beberapa kali menyambangi tempat Suku Tengger ini bermukim tak habis rasanya decak kagum yang terus terlontar dari mulai memijakkan kaki, hingga angkat kaki dari sana. Tak akan cukup kata-kata untuk menggambarkannya.

Well, kalau  sebelumnya gw mengunjungi Bromo melalui Jalur Surabaya - Probolinggo yang menempuh perjalan plus minus 5 jam dengan menggunkan mini Elf, kali ini untuk sebuah pekerjan dengan meeting point dengan team yang berdomisili di kota Apple sehingga mengharuskan rombongan kecil gw bergerak dari Surabaya menuju Malang, berisitirahat sehari di Kota asalnya Andhika Pratama lalu melanjutkan perjalan ke Bromo keesokan harinya dengan menumpangi mobil Jeep dari jalur Tumpang. Ada sedikit kekecewaan sebetulnya yang terbersit di lubuk sanubari gw kala harus melewati jalur ini, walau tidak memakan waktu sebanyak yang harus kita lalui ketika melewati jalur probolinggo, tapi gw harus merelakan untuk tidak bisa menikmati hawa dan pemandangan pedesaan dilereng-lereng gunung dengan pohon pinus yang menjulang tinggi dan tersebar di berbagai area yang menyatu dengan rumah warga, perkebunan kubis, dan tetanaman sayur mayur lainnya. tapi yah sudahlah, melewati jalur ini pun sesungguhnya menyenangkan karena gw bisa merasakan adrenalin yang memuncak di ubun-ubun manakala Jeep kami berjalan pelan melewati jalan aspal setapak di puncak gunung dengan jurang di kiri kanan jalan yang dibingkai oleh Bunga Baby breath yang aduai cantiknya. Memutih sepanjang jalan. 

Melewati jalur Tumpang hampir memotong sebagian jalur panjang yang gw lalui ketika melewati jalur probolinggo, sehingga mobil Jeep yang membawa rombongan kami bisa langsung tembus memasuki area Savana Teletubies yang ciamik itu. Sayang Romantisme Bromo harus berakhir tepat saat Sang Raja Siang tergelincir keperaduannya dengan semburat Jingga yang memayungi langit.

Negeri diatas awan.

Ga tahan gak pose liat spot bagus.

oversize tee nya kek daster mamak-mamak.

Hal wajib yang kudu dilakuin, pose ama kuda.

Jalan nunduk, kali ada jodoh yang kececer.

Abang lelah dek!

No need caption.

Ini gak lagi pipis berdiri loh, sungguh!


Outer by Cultura
Oversize Tie unbrand
Pants by XSML
Shoes by Gucci


Jumat, 09 September 2016

Kampung Warna - Warni


Kalau saja di dunia ini cuma ada dua warna yakni Hitam dan Putih, bisa gak loe bayangkan seperti apa membosankannya hidup loe? Tanpa persfektif apa-apa, Lempeng kaya tiang listrik. Perumpamaan itu mungkin pas dengan seseorang yang hobinya cuma pakai baju warna hitam dan putih.

Lalu bagaimana pula jika loe dapat kesempatan untuk hidup disatu tempat yang penuh warna semacam dunia dalam film kartun? 

Beberapa saat lalu ketika mengerjakan sebuah project di Malang,  list lokasi gue salah satunya berada di kawasan Jodipan, sebuah perkampungan yang dibelah oleh sungai Brantas. Perkampungan ini mendadak tenar saat telah berganti wajah dari perkampungan kumuh nan kotor menjadi sebuah destinasi wisata populer dan menjadi trading topic di berbagai account social media. Sebetulnya ini adalah project tugas akhir 8 mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) jurusan Komunikasi yang kemudian disponsori oleh sebuah brand cat yang pada akhirnya menyulap lokasi ini menjadi sebuah destinasi baru untuk background photo-photo seru. 

So, Lemme me know to all of you: KAMPUNG WARNA WARNI.







Pedora hat by Top Shop
Shirt & Pants unbrand
Shoes by Converse

#kampungwarnawarni
#kampungwarnawarnimalang
#kampungwarnawarnijodipan






Senin, 05 September 2016

Tukang Kentut


Hoodie Tops by Crazy No Play
RangRang pants by Crazy No Play
Shoes by Nike original


Pernah masuk angin? atau malah langganan masuk angin?? banyak orang beranggapan bahwa masuk angin penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena perubahan suhu yang mendadak, terlalu lama di ruang ber AC dan sederet penyebab-penyebab lain yang sebetulnya tidak ikut andil dalam hal ini.
Dari beberapa artikel yang gw baca, penyebab masuk angin sesungguhnya adalah karena pola tidur yang tidak teratur, pola makan yang tak disiplin, stress, terlalu lelah, sehingga terjadi penumpukan gas didalam lambung dan usus sehingga penderitanya merasa begah (Kembung). Nah, kalau sudah begini kejadiannya, KEROKAN menjadi obat ampuhnya. 

Ngomongin masuk angin, rasanya kurang afdol kalau gak ikut-ikutan ngebahas soal KENTUT yang jadi teman seiring seperjalanan. Buang angin atau yang dalam bahasa kerennya dikenal dengan nama Kentut ini adalah proses pembuangan Gas  (gas didalam usus merupakan pencampuran dari oksigen, nitrogen, karbondioksida, hidrogen dan metana) dalam Lambung dan usus.  Yang nyebelin kalau tiba-tiba ada orang yang kentut dengan sound yang menggelegar dengan aroma bau busuk menyegat. eh, tapi menurut gw pribadi kentut yang paling seksi itu adalah KENTUT DIAM-DIAM dengan aroma busuk ditengah keramaian sambil memasang ekspresi wajah tak berdosa. selain seksi ini adalah cara kentut yang paling JAHANAM.